Rabu, 30 April 2014

tugas keputusan terberat dalam hidup.

Kita yakin setiap keputusan yang kita ambil adalah karena kita telah memikirnyanya masak masak dan adalah karena kita sudah siap menanggung akibatnya. Kita tidak akan selalu mendapatkan respek dari keputusan yang telah kita ambil.

Keputusan saya untuk kuliah di luar negara dan membaptis diri sebagai anak perantauan dengan hidup jauh dari keluarga dan tanah kelahiran, bagi sebagian orang adalah sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Hal ini juga berlaku bagi Saya, mengingat saya adalah anak tunggal, yang sebelumnya hidup dengan mudah (manja, red). Merantau bagi Saya adalah pengalaman baru.

 Sudah terbayang bagaimana sulitnya hidup jauh dari keluarga. Apalagi Jakarta terkenal akan kota yang metro poletik/keras dgn tingkat kriminalitasnya tinggi, , dengan biaya hidup yang jauh lebih tinggi dan dengan berbagai tabir gelap yang belum terkuak menambah kegelisahan hati. Ya rasanya benar, the beginning is difficult, mengawali adalah pekerjaan yang sulit, tapi bukankah langkah ke seratus, bahkan langkah keseribu di tentuntakan dari langkah pertama. Dan benar karena tekad sudah membaja, rasa was-was itu akhirnya sirna juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar